“I feel what Christian feels, and I bet you feel what Starla feel” adalah kalimat yang pertama terbesit dalam benakku setelah membaca cerita ini. Benar-benar mengena. Christian. Seorang laki-laki yang terbiasa hidup sistematis. Bertahun-tahun hidup sendiri, tanpa kekasih. Starla. Senrang wanita cantik yang tak pernah mempedulikan kecantikannya hingga banyak lelaki yang bertekuk lutut dibuatnya. Mereka berdua telah menjalin persahabatan selama empat tahun. Hubungan mereka berdua dibumbui dengan ketidakcocokan yang justru berujung pada persahabatan karib. Che, begitu Starla memanggil Christian, telah hafal betul bagaimana kebiasaan Starla memperlakukan lelaki yang mencintainya. Ia tak pernah serius dengan para laki-laki itu, tapi ia juga tak berniat main-main. Christian lah orang yang pertama kali Starla hubungi saat ia mulai menjalin atau mengakhiri sebuah hubungan. Christian telah terbiasa dengan itu semua. Ia telah terbiasa menjadi tempat sampah milik Starla. Begitulah kehidupan me