Reksa Dana: Berinvestasi Sejak Dini

Masih dalam nuansa menabung, kalau di post sebelumnya aku lebih jelasin tentang menabung secara konvensional tapi tetap menyenangkan (cek di sini), kali ini aku bakal jelasin tentang cara menabung yang lebih "modern" atau kata lainnya adalah Investasi.
Apa sih bedanya menabung biasa dengan menabung via investasi? Versi aku nih, menabung biasa itu lebih ke cara untuk menyimpan uang yang kita miliki agar nanti jumlah uang yang kita simpan semakin banyak. Sedangkan investasi adalah menabung untuk jangka panjang dengan probabilitas bahwa uang yang kita simpan akan mengalami peningkatan (dan ada risk untuk mengalami penurunan juga) seiring dengan berjalannya waktu. Kalau menabung konvensional kan jumlah uang yang kita simpan akan sama dengan jumlah uang yang kita peroleh nantinya, sedangkan investasi, jumlah uang yang nanti kita peroleh akan lebih besar daripada uang yang kita simpan (terms & condition applied ya). Investasi banyak sekali jenisnya, seperti investasi emas, property (rumah, tanah, dll), saham, dan reksa dana. Yang akan aku bahas lebih detail di sini adalah reksa dana.

Kalo kalian sama sekali belum pernah denger apa itu reksa dana, I suggest you to read the definition on Wikipedia, karena aku bakal lebih fokus ke praktiknya langsung.

Biar ga langsung loncat, ku kasih sedikit gambaran mudah tentang reksa dana:
Kita, sebagai seorang investor (orang yang berinvestasi), melakukan pembelian produk reksa dana Bahagia Selalu sebesar Rp100.000 pada Hari Selasa. NAB (Nilai Aktiva Bersih) atau harga produk reksa dana per unit pada hari tersebut adalah Rp1000. Sehingga, otomatis kita memiliki 100 unit produk reksa dana Bahagia Selalu. Setelah kita melakukan pembelian, tugas selanjutnya ada pada Manajer Investasi (MI) untuk mengelola produk reksa dana tersebut agar mengalami peningkatan NAB. Setelah 2 tahun, NAB mengalami peningkatan menjadi Rp1.500 per unit. Kemudian kita memutuskan untuk menjual reksa dana kita yang berjumlah 100 unit, maka uang yang kita peroleh akan menjadi Rp1.500 x 100 = Rp1.500.000. Kita mendapatkan untung sebesar Rp500.000.

Itu adalah gambaran general proses investasi reksa dana. FYI, reksa dana sudah ada yang syariah, jadi pelaksanannya disesuaikan dengan ajaran agama Islam.

Langsung ke praktiknya yuk (based on my experience).
Aku melakukan pembelian reksa dana dengan 2 cara; membeli langsung di bank & melalui aplikasi online. Mari kita bahas satu per satu.

Pembelian Reksa Dana Lewat Bank.
  1. Karena aku cuma punya tabungan di 2 bank; BCA & BNI, jadi aku memutuskan untuk membeli reksa dana di salah satunya, yaitu BNI. Karena memang tabungan BNI-ku aku khususkan untuk menabung dan investasi, sedangkan BCA untuk kebutuhan sehari-hari.
  2. Untuk membeli reksa dana di BNI, aku harus datang ke BNI sekuritas, bukan bank BNI biasa. Di Surabaya, kalian bisa ke BNI cabang Graha Pangeran lantai 2 untuk membeli reksa dana. Yang perlu dibawa adalah KTP asli dan buku tabungan BNI. Setelah bertemu dengan petugasnya, selanjutnya aku diberi penjelasan tentang apa itu reksa dana, apa saja produk reksa dana yang dijual BNI, dan juga diberi arahan untuk mengisi beberapa formulir yang cukup menghabiskan waktu.
  3. Formulir pertama yang harus diisi adalah berupa kuisioner untuk menentukan jenis reksa dana yang cocok untuk kita, dilihat dari besar investasi dan risk probability nya. Karena aku sudah menentukan produk reksa dana yang ingin aku beli, maka petugas bank mengarahkan aku untuk mengisi kuisioner sesuai dengan jenis reksa dana yang aku inginkan, which is reksa dana saham dengan profil risiko yang tinggi. Jadi tenang saja, hasil kuisioner nya masih bisa diubah-ubah kok sesuai keinginan calon investor.
  4. Form selanjutnya yang harus diisi adalah formulir pembukaan rekening. Ini beda ya dengan rekening tabungan kita. Rekening ini akan digunakan untuk proses reksa dana, jadi bisa dibilang ini adalah rekening reksa dana.
  5. Formulir selanjutnya adalah formulir pembelian produk reksa dana. Formulir ini ada 2 jenis, menyesuaikan dengan jenis pembelian reksa dana; reksa dana regular dengan sekali pembelian atau reksa dana berjangka dengan proses autodebet dari uang yang ada di tabungan BNI kalian. Saat itu, aku membeli reksa dana syariah dengan program berjangka, sehingga nanti akan ada sejumlah uang yang didebet secara otomatis dari tabungan BNI aku setiap bulannya sampai waktu yang disepakati, which is aku milihnya 1 tahun (12 kali autodebet). Setelah 1 tahun nanti, maka autodebet akan dihentikan dan terserah investor untuk kemudian menjual atau menukar atau menambah unit produk reksa dana tersebut.
  6. Setelah semua formulir terisi lengkap, kalian bisa pulang dan menunggu kabar dari pihak BNI sekuritas tentang status rekening reksa dana kalian. Jadi, jangan lupa untuk meminta kontak salah satu pihak bank untuk mempermudah proses follow up.
  7. Saat rekening reksa dana sudah jadi, autodebet akan langsung diproses. Pastikan saldo di tabungan BNI mencukupi ya. Karena jika tidak mencukupi, maka proses autodebet akan dilakukan di bulan selanjutnya (tanpa akumulasi).
  8. Laporan transaksi reksa dana akan dikirimkan ke alamat rumah setiap bulannya.
Pembelian Reksa Dana Lewat Aplikasi Online
Tampilan Home Bukareksa (https://www.bukalapak.com/bukareksa)
  1. Aplikasi online yang menjual produk reksa dana adalah Bukalapak, dengan nama program Bukareksa. Jadi, kalau kalian mau beli reksa dana di Bukareksa, kalian harus punya akun di Bukalapak.
  2. Untuk membeli reksa dana di Bukareksa, kalian harus mengisi beberapa data yang dibutuhkan (tapi tenang, tidak sebanyak formulir seperti pembelian di bank kok :)).
  3. Sampai saat ini, ada 2 produk reksa dana yang dijual di Bukareksa. Lagi-lagi, aku membeli produk reksa dana yang syariah biar lebih berkah hehe.
  4. Sama dengan proses registrasi di bank, pihak Bukareksa juga perlu melakukan verifikasi akun kalian, sehingga kalian baru bisa mulai bertransaksi setelah akun terverifikasi (beberapa hari kerja).
  5. Pembelian produk reksa dana dapat dilakukan menggunakan saldo bukadompet. Jadi, kalian harus isi saldo bukadompet dulu (untuk BCA sih tidak ada charge tambahan, jadi lucky us yang udah punya rekening BCA :p). Dan berita baiknya, kalian bisa membeli reksa dana dengan hanya Rp10.000, that's why investasi di Bukareksa bisa dilakukan sejak dini :)
  6. Untuk proses penjualan unit reksa dana, bisa juga dilakukan via website bukareksa. Waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan uang ke rekening maksimal 7 hari kerja. Jadi ngga perlu jauh-jauh ke bank kalau tiba-tiba butuh uang (tidak disarankan jika tidak kepepet).
  7. Dan yang sangat menyenangkan, di Bukareksa, kalian bisa selalu cek unit dan kenaikan NAB produk reksa dana yang sudah dibeli. Laporan juga dilengkapi dengan jumlah return yang kalian dapatkan.
  8. Untuk informasi lebih detail tentag Bukareksa, silakan cek FAQ Bukareksa ya https://www.bukalapak.com/bantuan/fitur-bukalapak/buka-reksa/apa-buka-reksa
Tampilan Portofolio Reksa Dana 

Secara keseluruhan, aku memilih untuk berinvestasi reksa dana di bank dan juga lewat aplikasi online. Investasi reksa dana di bank aku khususkan untuk investasi jangka panjang (karena proses penjualannya agak ribet, jadi bukan untuk tabungan yang bisa dicairkan sewaktu-waktu pas lagi pingin). Sedangkan untuk reksa dana yang di aplikasi online, aku khususkan untuk investasi jangka pendek (karena proses penjualannya cukup mudah dan bisa dilakukan kapan saja).

Jadi masih ragu untuk investasi? Tunggu apa lagi? Walaupun kalian belum punya pendapatan tetap, kalian sudah mulai bisa berinvestasi sejak dini. Investasi ngga selalu butuh modal besar kok :)

Comments

Post a Comment